27 Juli 2017

Cara Membuat Cetakan Batu Alam dari Resin Fiberglass

Batu alam memang sudah diminati oleh oleh banyak orang dari dulu yang keindahannya membuat mata tidak bosan untuk memandang. Tempelan batu alam identik dengan rumah-rumah modern minimalis terlebih kalau dipadukan dengan berbagai macam corak ornamen yang sangat serasi di dinding baik dalam (interior) maupun di luar rumah (eksterior).
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tempelan batu alam di dinding rumah maupun pilar teras mampu menciptakan kesan elegan dan mewah tetapi mungkin tidak semua batu alam yang kita inginkan tersedia di daerah kita bahkan mungkin tidak ada sama sekali kecuali harus memesannya terlebih dahulu dengan tambahan biaya tentunya. Lantas kenapa tidak mencoba membuatnya?
Adanya perbedaan selera di masing-masing individu, termasuk juga saya, rasanya sangatlah wajar dan bisa dimaklumi karena tidak semua orang menyukai jenis batu alam tertentu bahkan untuk mengimbanginya dewasa ini telah bermunculan bermacam corak batu alam tiruan baik berbentuk 3 dimensi yang persis dengan aslinya maupun yang berbentuk 2 dimensi dicetak pada permukaan keramik-keramik porselen untuk dinding dan lantai.

Di waktu yang lalu saya sudah menulis bagaimana cara membuat cetakan batu alam dari silikon tabung atau lem kaca dan kali ini saya akan mencoba menuangkan isi kepala mengenai cara membuat cetakan batu alam dari campuran resin dan katalis. Bahan yang digunakan untuk batu alam kali ini tidak berbeda dengan bahan yang digunakan pada cetakan karet silikon yaitu semen, pasir dan bahan-bahan lain seperti batu kerikil halus. Untuk menghemat waktu, ada baiknya kita bahas hal-hal penting berikut ini.

Model Batu Alam
Berbeda dengan cara membuat cetakan batu alam dari bahan karet silikon, modal untuk membuat cetakan dari resin ini jauh lebih hemat, tetapi model batu alam yang akan ditiru tidak bisa menggunakan batu alam asli yang keras seperti model dalam membuat cetakan dari karet silikon dimana sifat karet silikon yang elastis akan sangat mudah dilepas dari modelnya. Untuk cetakan dari resin kita membutuhkan model batu alam lunak yang nantinya bisa dilepas dengan mudah dan mustahil melepas resin dari batu alam yang keras bahkan bisa rusak nantinya. Saya pernah bereksperimen dengan membentuk busa gabus atau styrofoam dengan pisau cutter menjadi model batu alam tetapi hal ini juga mustahil karena styrofoam akan hancur apabila terkena resin yang mengandung zat kimia yang sanggup melelehkan styrofoam tersebut. Mungkin bisa saja berhasil kalau kita menutupi permukaan gabus dengan karet silikon sampai merata tetapi tetap saja itu kurang praktis dan ekonomis menurut saya jadi tidak saya teruskan.
Pada akhirnya, saya menggunakan clay atau tanah liat buatan dari campuran tepung jagung dan kalau ingin membuatnya sendiri, silahkan baca cara membuatnya di artikel Cara Membuat Clay Porcelin Pengganti Tanah Liat. Kalau tidak ingin membuatnya kita juga bisa menggunakan plastisin atau lilin mainan yang banyak dijual di toko-toko buku dengan harga bervariasi.
Cara membuat model dari plastisin tidak susah, kita hanya membentuk plastisin menyerupai batu alam dengan corak sesuai selera kita. Silahkan dikreasikan sebisa mungkin, saya hanya membentuk plastisin menjadi persegi dengan ukuran 20x10cm dengan ketebalan 1,5cm, dan dengan menggunakan pisau cutter saya mengiris dan mengorek hingga membentuk corak acak yang bahkan nggak mirip batu alam.
Perlu diingat kalau bahan batu alam yang akan kita gunakan yaitu semen sifatnya tidak elastis dan membutuhkan bentuk cetakan yang tidak menyebabkan kerusakan pada hasil. Perlu dipikirkan bentuk atau corak batu alam yang kita buat, boleh serumit apapun selama itu tidak membentuk lekukan yang bisa merusak batu alam pada saat melepaskannya dari cetakan resin.

Bingkai Cetakan
Cetakan batu alam dari resin akan lebih mudah dilepaskan apabila terpisah dengan sisi cetakan atau sebagai dinding penampung bahannya. Di penjelasan kali ini, saya menggunakan kayu ukuran 1x1 sebagai bingkai sisi cetakan yang saya potong dan sambung membentuk siku sebanyak 4 potong , dan semua sisi bagian dalam cetakan dilapisi dengan silikon karet setebal +1mm dan bagian lainnya saya lapisi cat minyak atau resin agar lebih awet. Untuk gambarnya lebih kurang seperti dibawah ini.
bingkai-cetakan-batu-alam
Bingkai Kayu Cetakan
Bahan Tambahan Resin
Cetakan batu alam dari resin membutuhkan bahan lain sebagai pendukung kekuatan cetakan dan berikut ini saya jelaskan apa-apa saja yang dibutuhkan:

  • Talk atau tepung khusus campuran resin, ada dijual di toko-toko bangunan biasanya untuk campuran resin dan menghindari retak atau pecah. Ibaratnya ya sebagai pasirlah dalam campuran beton...kira-kira begitu.
  • Serat fiber atau serat kaca sangat berguna untuk mengikat partikel-partikel cairan resin menjadi lebih kokoh. Kita bisa mengaplikasikannya dalam beberapa lapisan minimal 2 lapisan terpisah.
  • Besi/kawat beton ukuran 4mm atau sejenisnya dibentuk persegi sesuai ukuran cetakan batu alam. Besi ini berguna untuk menghindari cetakan yang sudah kering menjadi melengkung karena beberapa jenis resin bisa melengkung akibat reaksi panas pada campuran resin dan katalisnya.
Ketebalan Cetakan
Ketebalan cetakan sudah tentu berpengaruh terhadap kekuatan cetakan tetapi juga terhadap ketebalan batu alam yang dihasilkan karena tergantung dari tebal bingkai kayu yang kita gunakan. Ukuran bingkai yang kita gunakan di atas adalah 1x1 atau  +2,5 x 2,5cm dan ketebalan batu alam buatan sekitar 1,5cm. Perhitungan ini mengharuskan cetakan tidak lebih tebal dari 1cm dan sudah cukup kuat terlebih kalau ditambah dengan bahan-bahan tambahan di atas. Cetakan dirancang kuat dengan tujuan agar tahan dengan tekanan pada saat memadatkan bahan isian pada saat proses pembuatan.

Proses Membuat Cetakan
Proses pembuatan cetakan batu alam dari resin tidak begitu susah dan dapat langsung dilakukan setelah semua bahan dan pelengkap tersedia. Berikut langkah-langkahnya:

Proses_Pembuatan_Cetakan_Batu_Alam_Resin
Proses Pembuatan Cetakan Batu Alam dari Bahan Resin
  • Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah meletakkan model batu alam dari plastisin ke dalam bingkai kayu yang telah dibuat seperti contoh gambar di atas dan memastikan tidak ada celah antara kayu dan model batu alam agar resin tidak bocor membentuk persegi yang lebih rapi.
  • Campur resin dan katalis saja dengan perbandingan 1:10 atau sesuaikan dengan jenis resin yang dipakai atau lakukan sedikit percobaan/eksperimen untuk campuran yang sesuai. Setelah sesuai, oles permukaan model batu alam dari plastisin sampai rata. Setelah hampir kering, bentangkan mat / serat kaca / serat fiber dan kuaskan lagi resinnya hingga rata tanpa gelembung udara di dalamnya.
  • Letakkan kawat beton ukuran 4mm yang sudah dibentuk persegi ke atas lapisan serat kaca di model plastisin.
  • Campur talk, resin dan katalis dengan perbandingan 1 resin : 1 talk : 1/10 (0,10) katalis, aduk hingga rata dan tuangkan hingga menyisakan 1/2cm ke permukaan bingkai kayu cetakan. Tunggu hingga hampir kering.
  • Bentangkan lagi mat / serat kaca dan kuas lagi campuran resin yang sudah ada talknya tanpa menyisakan gelembung udara kemudian tuang lagi dengan resin talk hingga rata di permukaan bingkai kayu.
  • Tunggu hingga benar-benar kering sebelum melepaskan. Campuran resin dan kayu tidak akan menempel pada saat melepaskan cetakan karena bagian dalam kayu telah dilapisi dengan karet silikon. Silikon ini juga berfungsi untuk menutup celah antara kayu dan cetakan dengan rapat pada saat proses pembuatan batu alam sekaligus memberikan hasil yang lebih rapi pada sisi batu alam.
Baca juga artikel ini: Pengenalan Resin dan Katalis serta Takaran Tepat Perbandingannya
Proses Pembuatan Batu Alam
Pembuatan batu alam dengan cetakan ini melalui beberapa tahapan yang tidak begitu rumit dan pasti bisa dilakukan siapa saja. Caranya hanya dengan merangkai bingkai kayu di atas triplek atau papan yang permukaannya rata dengan ukuran sedikit lebih lebar dari bingkai kayu cetakan. Selanjutnya masukkan cetakan resin yang sudah selesai dibuat tadi kedalam bingkai kayu, lalu siapkan 3 jenis campuran semen yang berbeda sebagai berikut:
  • campuran pertama: semen aci encer (semen murni + air) dengan perbandingan sekitar 1:2
  • campuran kedua: beton (semen + pasir) yang lembab. Apabila pasir sudah basah seperti karena hujan misalnya, tidak usah ditambah air lagi.
  • campuran yang ketiga: semen dan pasir kering saja yang gunanya untuk menghisap kandungan air yang berlebihan pada campuran kedua apabila perlu.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menuangkan sedikit semen aci ke dalam cetakan hingga menutupi sedikit permukaan cetakan. Kemudian memasukkan campuran kedua yang sedikit lembab hingga penuh dan memukul-mukul dengan pelan hingga padat menggunakan kayu atau martil karet. Kita bisa meletakkannya di lantai dan menginjak-injak hingga benar-benar padat. Permukaan isi campuran di cetakan tentunya tidak akan benar-benar penuh dan kita harus menutupi lagi dengan campuran ketiga yang kering dengan menggunakan sendok semen sambil ditekan-tekan hingga benar-benar padat. Isi lagi apabila belum benar-benar terisi dan terakhir ratakan dengan lis kayu yang lurus. Perlu diingat bahwa campuran ketiga hanya untuk mengurangi kelembapan campuran dibawahnya.
Selanjutnya letakkan kepingan triplek lain yang seukuran dengan alas ke atas permukaan isian yang sudah diratakan kemudian dibalikkan. Buka bingkai kayu dan lepas kan cetakan dari resin, batu alam sudah selesai dibuat. Kondisi batu alam tiruan ini belum mengeras hingga sekitar 12 jam dan lebih baik lagi apabila dibiarkan lembab dengan cara menyemprot dengan spray sesekali. Untuk pembuatan batu alam yang lebih banyak tentunya dibutuhkan kepingan triplek sebagai alasnya dan disarankan menggunakan triplek tebal minimal yang ukuran 8mm.

Finishing
Untuk memperindah batu alam, kita bisa melapisi permukaan batu alam dengan cat minyak semprot untuk hasil yang lebih maksimal atau menggunaakan kuas yang kecil dan halus agar bisa menjangkau semua celah. Silahkan dikombinasikan dengan warna yang menyerupai batu alam misalnya warna cream dan coklat. Bila ingin menggunakan cat tembok, lapisi lagi dengan cat pelindung batu alam atau resin untuk menghindari tumbuhnya lumut. Untuk menghindari proses pengecatan, kita juga bisa menggunakan semen putih yang diberi pewarna semen atau boleh juga dengan semen nat warna pada setiap campuran bahan. Gunakan juga pasir yang berwarna terang agar memberikan warna yang lebih baik, misalnya pasir pantai yang sudah dicuci.

Tips:
Tambahkan additive semen seperti sika, beton dll ke dalam bahan campuran untuk hasil yang lebih baik dan juga menambah kekerasan batu alam yang akan dibuat.

Demikian cara membuat cetakan dan proses membuat batu alam yang sederhana ini, semoga memberi manfaat bagi semua. Bila ada saran atau pertanyaan yang ingin disampaikan jangan sungkan-sungkan meninggalkan di kolom komentar di bawah, mudah-mudahan saya akan menanggapinya secepat mungkin yang saya bisa.
Untuk video referensi terbaru di channel youtube, silahkan simak video bagian 1 dari 3 di bawah ini:

Judul Video: Membuat Cetakan Batu Alam dari Resin Fiberglass - PART 1
Youtube Channel: Kerajinan Kreatif
Youtube URL: https://youtu.be/r1kZdIKIZDw
Durasi: 2 menit 49 detik