04 Mei 2017

Cara Membuat Batu Koral Hias dari Bahan Semen

Susah mencari koral yang menarik di daerah Anda? Jangan khawatir, Anda tidak sendiri. Kita bisa membuat tiruan yang bahkan bisa lebih menarik dari aslinya. Memang kita bisa saja membeli tetapi kalau harga, ongkos kirim dan tampilan tidak sesuai yang kita harapkan apa salahnya kita coba membuat sendiri. Selain ada rasa bangga akan karya sendiri tentunya akan bisa menghemat isi dompet.


Bahan pewarna semen yang saya pakai bukan seperti yang dijual online atau di toko-toko bangunan serba lengkap seperti iron oxide misalnya, tetapi saya memilih menggunakan semen nat berwarna karena memang tidak ada pewarna semen khusus seperti itu di daerah saya. Mungkin saya bisa saja memesan tapi ya sudahlah dari pada ide saya buyar, saya coba pakai semen nat saja.
Ini saya alami sendiri sewaktu saya mencoba membuat koral dari semen biasa untuk pot bonsai saya dan langsing dapat pujian: "kok pelit amat? Beli kan bisa,," Don't worry, be happy, saya teruskan saja berkreasi dan bereksperimen dengan mencampur beberapa bahan pewarna.
Kalau dihitung-hitung dari segi ekonomis memang terbilang pelit (baca: irit) karena biayanya lebih murah daripada membeli di toko batu koral hias. Saya pernah menayakan harganya sekitar Rp50.000 per kantong plastik kecil ukuran 5 kg entahlah mereka import dari mana. Sekarang coba kita hitung harga bahan yang akan kita pakai:
  • Sarung tangan karet~Rp2.000 sepasang (termasuk bahan karena hanya sekali pakai)
  • Semen PPC/PCC biasa  5kg~Rp12.500 (harga Rp2.500/kg). Semen putih~Rp5.000/kg.
  • Semen Nat Hitam ~ Rp12.000 per kemasan (kemasan 1 kg)
  • Cairan pengeras beton/concrete additive, biasanya berwarna putih sangat kental. Kita hanya memerlukan 10ml ~ Rp500

Totalnya hanya Rp17.000 untuk koral hitam/abu-abu dan untuk koral putih atau warna, sekitar Rp29,500 dan itu untuk sekitar 5 kg. Berapa banyak kalau kita membutuhkan untuk hiasan taman pekarangan rumah kita ya?
Exterior Paving Koral
Exterior Paving Koral
Langsung saja ya, sediakan alat dan bahan di atas ditambah alat-alat berikut ini:
  • Baskom plastik 2 buah, usahakan yang pinggirannya rendah supaya lebih mudah dalam proses pengerjaannya.
Baskom Plastik untuk tempat mencampur semen dan tempat air bilasan
Baskom Plastik untuk tempat mencampur semen dan tempat air bilasan
  • Alat penyemprot air/gun sprayer kecil
gunsprayer
Gunsprayer
  • Busa angin lembut untuk alas, bisa dari busa kursi bekas, bantal atau kasur bekas, dll. Ini berguna untuk alas batu yang baru dibuat.
Busa Angin 4mm
Busa Angin 4mm
  • Gelas Plastik ukuran sekitar 250ml untuk melarutkan pengeras beton
Cara membuatnya pun terbilang mudah, berikut penjelasan singkat cara saya:
  1. Siapkan air di semprotan tangan 
  2. Pakai sarung tangan 
  3. Bentangkan busa angin 
  4. Sediakan air bersih di baskom plastik 1. 
  5. Tuang semen kedalam baskom plastik 2, campur dengan semen nat aduk sampai rata. 
  6. Larutkan bahan pengeras semen dengan 1 gelas penuh air. Gunakan wadah gelas plastik. 
  7. Tuang air perlahan-lahan kedalam campuran semen dan nat, sambil diremas-remas dengan tangan. Jangan sampai terlalu basah, cukup lembab saja, kemudian siram lagi dengan larutan pengeras tadi dan harus tercampur merata. Sambil diremas-remas, coba diuji dengan membuat bulatan menggunakan kedua telapak tangan. 
  8. Kalau sudah bisa menjadi bulat, tinggal diteruskan saja dan coba-coba terus meggunakan trik bagaimana supaya bentuk bulatan agak pipih seperti batu koral. 
  9. Letakkan batu yang sudah selesai dibentuk ke atas busa angin dengan teratur, ingat bagian mana yang selesai dibentuk terlebih dahulu. 
  10. Dalam waktu 30-45 menit, hentikan membentuk batunya kita langsung melanjutkan dengan membilas batu yang dibentuk ke dalam air yang ada di baskom plastik 1 tadi sambil mengusap-usap seluruh permukaan di dalam genangan air. Gunakan 1 tangan saja. Ingat yang mana yang terlebih dahulu dibentuk, itulah yang dicelupkan terlebih dahulu, karena pengalaman saya, dalam waktu 30-45 menit semen yang dibentuk sudah mulai sedikit mengeras. 
  11. Ulangi lagi hal di atas sampai campuran semen dan nat habis. Jika campuran semen yang ada di wadah agak mengeras, tambahkan air sedikit demi sedikit hingga bisa dibentuk lagi.
Tips :
  • Cobalah berkreasi dengan menyatukan beberapa gumpalan kecil campuran semen putih yang sudah dicampur dengan semen nat warna yang berbeda. Lihat hasilnya setelah dibilas. 
  • Kalau ingin finishing kilat (glossy) gunakan cat semprot/kompressor untuk melapisi dengan pelindung batu alam transparan yang glossy, bisa kita beli di toko bangunan terdekat dengan merek dan harga yang bervariasi. 
Gambar di bawah ini adalah penampakan batu koral buatan saya:
Batu Koral Buatan dari Semen
Batu Koral Buatan dari Semen
Sebenarnya di beberapa negara seperti China dan Rusia sudah menggunakan cetakan karet yang lebih moderen tetapi tetap saja cara inilah yang paling efektif dan ekonomis menurut saya. Sistem suntik yang biasa mereka pakai tentunya membutuhkan mesin dengan tekanan yang lumayan kuat untuk mengisi cetakan atau sistem tuang ke cetakan yang tidak akan menghasilkan bentuk bulat atau pipih yang alami. Tentunya sisi lain akan tampak datar sementara sisi yang lain bulat mengikuti bentuk cetakan. Semua itu kembali ke diri kita masing-masing, terserah mana yang lebih menarik. Ada banyak jenis cetakan yang ada dijual dengan harga dan bentuk bervariasi, silahkan anda cari dengan mesin pencari di internet dengan kata kunci "pebbles stone mold". Kita akan menemukan beberapa contoh cetakan yang berbeda dari bahan plastik atau. Mudah-mudahan contoh-contoh itu akan membuka fikiran kita untuk ide-ide yang lebih kreatif dalam membuatnya.
Baca juga: Cara Membuat Cetakan Batu Alam dari Silikon Sealant Tabung/Lem Kaca
Demikian sedikit penjelasan saya, mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi kepada teman-teman yang suka 'bermain' semen seperti saya.
Kalau ada ide, kritik atau saran lain terkait hal ini, jangan sungkan-sungkan berbagi di kolom komentar bawah. Terima kasih..