22 April 2017

Pengenalan Resin dan Katalis serta Takaran Tepat Perbandingannya

resin-dan-katalis
Resin dan Katalis
Resin adalah zat kimiawi yang bersifat agak kental, cenderung transparan, tidak larut dalam air, mudah terbakar dan akan mengeras dengan cepat dan ada juga yang lambat. Menurut beberapa sumber, resin sudah dipakai sejak zaman purba kebanyakan sebagai pelapis pernis atau perekat contohnya adalah getah resin damar, resin gumpalan dupa sebagai bahan pembuatan patung dan sesajian. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemungkinan resin organic lebih susah diproduksi, manusia mulai membuat sintetis dari bahan-bahan kimia. Dewasa ini resin diproduksi bermacam-macam jenis dan cara sesuai dengan kegunaannya seperti seperti akrilik, epoxy, melamin dan lain lain.





Dalam kesempatan ini yang akan saya sampaikan adalah Resin untuk fiberglass yaitu cairan yang banyak dijual di toko-toko bangunan. Biasanya Resin ini dijual sekaligus dengan pengerasnya biasa disebut katalis (Catalyst) sebab resin saja tidak akan mengeras dengan baik bahkan ada yang yang tidak akan kering selama berminggu-minggu. Katalis tidak kental, berbau tajam dan berwarna bening.
Penggunaan Resin dan katalis sangat banyak ditemukan diberbagai industri seperti beberapa contoh berikut: 
  • Pembuatan badan kapal, kursi dan meja. 
  • Usaha kecil seperti gantungan kunci, hiasan, bingkai foto, dll. 
  • Modifikasi motor seperti fairing, spakbor, tutup kerangka dan sparepart lainnya 
  • Industri kerajinan semen dan gypsum digunakan sebagai bahan pembuatan cetakan model atau mal. 
  • Bahan dasar cat kuku, cat minyak, tinta printer laser dan lain-lain.
Produk dari Resin Fiberglass

“Untuk hasil yang terbaik, mencampur resin dan katalis harus sesuai dengan takaran yang benar menurut kebanyakan orang yaitu 10:1”

Pernyataan di atas belum tentu benar sepenuhnya karena beda jenis resin maka beda juga takaran yang ditentukan produsennya.
Saya rasa cukup dulu pengenalan resin dan langsung saja ke topik utama yaitu takaran campuran resin dengan katalis yang tepat sesuai dengan pengalaman saya sendiri dan dari hasil pencarian dari sumber lain. Dari berbagai artikel dan video-video di dunia maya, campuran yang dianjurkan antara resin dan katalis adalah adalah:
  • 1:10 yang artinya banyak katalis adalah 1/10. Perbandingan ini yang dipakai oleh kebanyakan orang untuk jenis akrilik.
  • 3/100 atau banyak katalis adalah 1/33,333333~ dari banyaknya resin. Ini biasanya untuk resin yang kualitasnya kurang bagus atau resin butek. 
  • ½ Gelas Air Mineral resin: 10-15 tetes katalis.
Dan banyak lagi tergantung jenis maupun kualitas resin dan katalis masing-masing. Beberapa ada juga yang mengunakan cara sendiri dalam mengukur perbandingan baku ini, ada yang menghitung perbandingan dengan banyaknya tetes dan ada juga dengan cara mengira-ngira saja. Menurut saya itu sah-sah saja tetapi harus sudah melewati uji coba sebelumnya sebab sesuai dengan pengalaman saya, takaran katalis yang pernah saya pakai juga tergantung pada kualitas dan usia resin atau katalis itu sendiri. Saya pernah mencoba membeli resin dan katalis di tempat yang berbeda tetapi perbandingan takaran yang dianjurkan tidak menghasilkan apa yang benar-benar saya harapkan yaitu mengeras tepat waktu, hasil berwarna bening dan tidak lengket.

Contoh-contoh akibat takaran katalis yang terlalu banyak:

  • Hasil resin bening akan menjadi buram kekuning-kuningan setelah kering. Ini pernah saya coba pada saat membuat hiasan kecil untuk anak.
  • Panas yang berlebihan bahkan sampai mengeluarkan asap dan wadah campur dari gelas air mineral pun ikut meleleh. Saat itu saya kira katalis masih kurang banyak dan saya coba membuat campuran yang baru dengan katalis yang sedikit lebih banyak. Hehehe.. 
  • Lama mengering. Ada yang mengira bahwa memperbanyak katalis akan mempercepat pengeringan campuran resin tetapi itu tidaklah benar dan bahkan bisa memperlambat proses pengeringan. Hal ini sebenarnya masih wajar terlebih-lebih kalau kualitas resin yang kita gunakan tidak baik. Kita hanya perlu bersabar hingga 24 jam. Memang ada yang cepat mengering dalam waktu 15 menit tetapi ada juga yang 3-5 jam bahkan 24 jam.

    Contoh-contoh akibat katalis yang terlalu sedikit:

    • Lama mengering. Hal ini sama seperti kelebihan takaran diatas karena zat kimia tidak mendapatkan bahan ikatan yang pas dan akan saling tolak menolak antara partikel yang satu dengan yang lain. 
    • Gelembung yang berlebihan. Proses penggabungan tidak akan sempurna mengakibatkan senyawa menghasilkan gelembung udara yang tentu akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. 
    • Mengeras tetapi dengan permukaan yang lengket. Sebenarnya hal ini dapat kita siasati terutama untuk benda hasil cetakan yang tidak memerlukan kebeningan dan kehalusan permukaan yang nantinya akan dilapisi lagi, yaitu dengan menggunakan thinner yang bagus dengan cara menuangkan ke permukaan yang lengket dan menyapu dengan menggunakan kain. Jangan menggunakan busa karena busa akan hancur dengan thinner.
    Saran saya campuran yang terbaik untuk hasil yang sesuai keinginan adalah dengan menerapkan beberapa hal di bawah ini:
    1. LAKUKAN UJI COBA. Kita coba terlebih dulu dengan sedikit takaran sesuai perbandingan 10:1 atau 100:1. Ulangi lagi apabila kurang sesuai dengan yang kita harapkan dan jangan lupa membuat catatan hasil sesuai perbandingan.
    2. ALAT UKUR. Gunakan selalu alat takar atau alat timbang yang pas. Alat ukur yang paling ekonomis adalah alat ukur plastik, bisa kita beli di toko-toko kimia atau apotek. 
    3. KONSISTEN. Biasakan membeli resin dan katalis di tempat yang sama dan jangan sungkan menanyakan apakah jenis yang kita beli sama dengan yang sebelumnya. Hal ini untuk mengurangi kerugian waktu dan tenaga untuk menguji lagi.
    Alat-alat ukur plastik, suntik dan timbangan digital mudah kita temukan di toko kimia dan supermarket terdekat yang harganya bervariasi.

    alat-ukur-resin
    Image copyright: Excite Shop
    Demikian pengenalan resin dan katalis yang saya bisa sampaikan, semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua. Mohon dukungannya dengan membagikan artikel ini. Terima kasih.
    Baca juga: Cara Melapisi Permukaan Kayu dengan Resin